Malam hari, ia yang mengajakku
makan. Namun aku masih disibukkan dengan tugasku yang dikejar deadline. Mau tidak mau, aku tak
memenuhi undangannya. Maafkan dear.
Paginya, ia mengajakku lari pagi.
Daerah enak yang deket-deket sini ya disitu itu. ‘GSP’.
Disinilah petualangan kita
dimulai. Hehe
Ngeeeenggg.... ‘suara motor’.. ia
menjemputku..
Sesampainya di sekitar GSP kita
kebingungan parkir sepeda motor, dan ketika nemu tempat parkir, mas-mas yang
ada disana langsung menegur sebelum kami parkir motor, “maaf mba, langsung ke
GSP saja”. Tuing..
Puter balik deh.. gitu aja sih.
Tapi ada satu pelajaran tentang keikhlasan kan dear.
Harus khusnuzon dengan sikap
orang. Jangan selalu merasa kita paling benar. Dan maksa orang buat ikut semua
yang kita mau.
Cari tempat parkir, dan akhirnya
dapet tempat di depan perpustakaan. Wah lebih keren kan.. perpustakaan lhoo
ini.. gudang ilmu.. padahal jarang-jarang masuk ke yang begituan :D
Nah sesampainya di GSP, kita buat
kesepakatan, jalan cepet, terus lari, terus jalan lagi, ya intinya 3 puteran
ngelilingi GSP.
Oke.. triiiittt... dimulai riyadhoh
kita...
Waktu jalan...
Fine-fine aja..
Tahap kedua lari..
Aaaiiiihhh.... kita kan janjiannya lari nihh.. ya tanpa berhenti dong...
Duhh... baru pertama juga ini
kayaknya, Cuma lari tanpa bergenti. Padahal selama ini kalo olahraga disitu
liat orang yang lari tanpa berhenti itu ya sering banget, tapi nggak pernah
ngikutin, paling kalo udah lari beberapa langkah lagi jalan terus lari lagi
terus jalan. Nah.. petualangan kita kemarin itu lari 1 puteran tanpa berhenti,
keren kan (jangan protes kalo yang udah biasa.. -,- . newbie ini kita :D).
Belum ada seperempat puteran..
“Duhh perut udah sakit nih..”,
ucap kawanku itu. Aku so’ so’ an masih kuat lari, padahal sakit juga, tapi
akhirnya kita sanggup.
Setengah putaran
aaiihh giliranku yang ngeluh,
“wah nafas.. nafasss.. gigiku malah yang sakit (mulai beralasan) -_- , tapi
emang beneran sih”
Hehe.. setengah putaran berlalu..
Hampir mendekati finish (masih lumayan jauh sih
sebenernya)
Kawanku menutup mulut
rapat-rapat(diajak ngomong nggak nyaut), ya kalo capek terus dibawa ngomong kan
emang tambah capek ya.
Aku pun sebenernya pengen angkat
tangan, tapi liat perjuangan kawanku itu yang terus berlari, kuurungkan niatku
untuk berhenti, biarlah kaki ini terus berusaha berlari meski mungkin terlihat
berjalan, berasa nggak gerak-gerak soalnya -,-.
Yeeeeee......... sampaiii....
Akhirnya satu putaran berlari
tanpa henti bisa ^^ senangnya..
Yang selanjutnya, lanjut jalan
cepet, ya secepet-cepetnya, masih dengan nafas yang tersenggal-senggal
gara-gara lari itu tadi.. :D
Disitu, aku langsung teringat
pada kisah sebuah mimpi.
Azzam..
jika tekad kita kuat untuk meraih sesuatu, maka puncak harapan tersebutpun akan
terasa lebih ringan untuk di daki..
Sang pendaki sejati, tak mengenal
putus asa, tak mengenal berhenti sebelum keindahan itu terlihat.
Abaikan saja pikiran-pikiran
negatif dalam diri, ia sangat mematikan, sungguh.
Biarlah kaki ini terus melangkah
dengan tenang namun pasti, kau pun butuh mereka yang terus memotivasimu untuk
terus melaju.
Teruslah berjuang, meraih
mimpimu, ISTIQOMAH. Dan tetap di jalan Allah.
Apa ciri orang yang istiqomah di
jalan Allah? Ia memiliki sikap tenang, berani dan optimis. :’)
Bismillah... ^^
17 Mei 2014, 08:21
Kos Cantik Ulya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar