Senin, 05 Maret 2012

Catatan pertamaku disini ;)

contoh cerpen:



KESADARAN AKAN CINTA
Oleh: Arifah Bintang Hidayah

Fira adalah seorang gadis berusia 15 tahun yang tinggal di Cilacap bersama kedua orangtuanya. Saat ini dia tidak mempunyai saudara kandung karena kakaknya meninggal saat masih berusia 1 tahun. Kedua orang tuanya sangat menyayangi dan memanjakannya, jelas saja dia anak satu-satunya sekarang. Semua yang Fira inginkan pasti selalu diberikan karena orang tuanya tergolong sangat berkecukupan. Mereka mempunyai sebuah Rumah Sakit ternama di Cilacap. Fira di sekolahkan disalah satu SMA yang cukup mahal, walaupun sekolah swasta tetapi sudah terakreditasi A. Fira sekolah di SMA Padang Murni Cilacap dan baru saja naik ke kelas XI IPA 5. Dia sangat merasa bahagia bersekolah disana. Hampir semua teman-teman menyukainya karena walaupun dia manja tetapi dia baik,pintar dan mau menolong sesama dengan sabar dan wajah yang selalu berseri, parasnya tidak begitu cantik tetapi hatinya sangat lembut yang membuatnya berbeda dari yang lain.
“Fir,pulang yuk. Mau ikut aku nggak?”
Ajak ida pada Fira, karena mengetahui Fira berjalan di depan gerbang dan tidak membawa mobil.
    “Boleh Da, makasih ya.” Fira setuju
    “Ya sama-sama. Kamu kenapa nggak bawa mobil”
    “Yah..tadi kan aku udah bilang di kelas kalo mobilku kemarin mogok jadi sekarang di bengkel”
Ida adalah sahabat Fira. Dia selalu ada dalam suka dan duka, memberikan solusi-solusi atas izin Allah SWT. Fira dan Ida sering berbagi cerita atas pengalaman yang baru saja mereka hadapi.
“Fir, kayaknya aku mau udahan deh sama Rian”
Ida memulai pembicaraan dengan Fira soal masalahnya.
    “Bagus deh, dari dulu kan aku juga bilang kalo dia nggak baik buat kamu. Kalo emang ini yang terbaik ya udahlah”
    “Ya Fir, maaf ya dari dulu aku nggak dengerin saran kamu. Aku baru sadar kalo dia emang nggak bisa bawa aku biar lebih deket sama Allah. Malah kadang suka ngajakin aku ke hal-hal yang nggak bener. Tapi aku masih sayang sama dia, Fir”
Ida menghentikan mobilnya dan tiba-tiba dia menangis.
    “Sabar ya Da, aku tau niat kamu ingin menyadarkan dia. Tapi kalo terlalu banyak ngasih dampak negatif ya menurutku ini keputusan yang terbaik. Berdoa aja pada-Nya. Walaupun temen tapi kan masih bisa saling mengingatkan”
Fira mencoba menenangkan Ida.
    “Iya. Makasih ya Fir, aku minta petunjuk sama Allah dan dia ngirim kamu untuk nyampaikan ke aku. Ya udah keputusanku bulat”
    “Oke yuk pulang.”
Ida mengantarkan Fira sampai ke depan gerbang rumah dan mereka saling melambaikan tangan. Kemudian Fira masuk kamar dan membaringkan badan di kasurnya. Tiba-tiba dia mengingat seseorang yang dia sukai, namanya adalah Farel. Farel satu sekolah dengan Fira, namun Farel sekarang naik ke kelas XII. Dia adalah ketua KIR di SMA padang Murni. Tidak pernah terpikir oleh Fira untuk bisa lebih dekat dalam mengenal Farel, karena dia hanya menyukai sifat kepemimpinan dan hati baik Farel. Walaupun itu hanya pandangan Fira karena teman-teman menilai tidak baik tentang Farel, mereka pikir Farel orang yang sombong dan dingin. Melihat Farel dari kejauhan sudah cukup membuat Fira merasa senang.
Pagi harinya, Fira berangkat ke sekolah dengan diantar bundanya karena mobilnya masih mogok. Sesampainya di sekolah Fira menoleh ke kanan dan menemukan Farel yang sedang berbincang berdua dengan seorang teman wanitanya. Dia bahagia melihat Farel namun disisi lain dia merasa cemburu melihat keakraban mereka.
Fira mencoba menenangkan diri dengan beristighfar. Fira merasa bingung dengan apa yang dia rasakan, karena awalnya dia hanya mengagumi Farel namun mengapa terkadang hatinya merasa cemburu. Tetapi itu tidak terlalu Fira pikirkan karena dia selalu mengingat tujuan utama dia sekolah adalah belajar.
Hari-hari Fira lalui dengan bahagia dengan teman-teman yang baik dan orang tua yang menyayanginya, walaupun orang tua memanjakannya tetapi dia masih bisa berpikir dewasa dan tidak memanfaatkan rasa sayang orangtuanya untuk hal-hal yang negatif.
Suatu hari, ada nomor baru masuk ke HP Fira. Dia mngirimkan SMS kepada Fira. Awalnya Fira tidak menanggapi SMS itu tetapi karena SMS itu tidak hanya datang satu kali akhirnya Fira penasaran dengan pengirim SMS itu. Setelah Fira selidiki ternyata itu adalah nomor Farel. Alangkah bahagianya Fira saat itu, giginya terlihat sepanjang malam itu karena kelewat bahagianya menerima SMS dari seeorang yang selama ini ia kagumi. Dia bagai orang gila yang tersenyum-senyum sendiri sampai ayahnya yang sedang menonton televisi bingung dengan sikap anaknya yang tiba-tiba menjadi sangat periang dan tertawa sendiri.
Malam sunyi bersama rintikan hujan menemani Fira dan Farel. Ternyata Farel memiliki nomor Fira dari Omnya Fira. Farel merupakan siswa Omnya di salah satu MTS di Cilacap. Dia tergolong siswa yang teladan kata Omnya.
Dan kebetulan Farel dan Fira ikut menjadi Panitia PTA di SMA Padang Murni. Fira masih merasa bahagia, malam indah ditemani seseorang yang berarti. Sampai sekitar pukul 23.00 mereka berkomunikasi. Kata-kata yang dikirim oleh Farel begitu membuatnya nyaman.
Pagi hari, dia bangun dan seperti biasa dia menekan tombol HP dan pagi yang indah. Farel SMS dia.
    Assalamu’alaikum.,met pagi de...”
Ucapan yang biasa,namun tidak untuk Fira.
    Wa’alaikumussalam,.met pagi juga ka” Fira membalasnya
    Lagi ngapain de? Nanti berangkat kan?”
    Lagi beres-beres.ka lagi ap?iya.”
Dan seterusnya mereka SMSan pagi itu.
Hari ini panitia PTA berkumpul di sekolah pukul 09.00 karena siswa SMA Padang Murni sedang liburan akhir semester.
Sesampainya di sekolah Fira mendapat SMS dari Farel yang menanyakan keberadaan Fira sekarang, namun Fira tidak membalasnya karena dia merasa malu jika bertemu dengannya. Akhirnya waktu yang mempertemukan. Semua panitia PTA kelas XI dan XII rapat di ruang organisasi. Mereka rapat melingkar, kebetulan Fira dan Farel berhadapan. Fira merasa bahwa Farel memandanginya terus, tetapi Fira tetap menunduk menjaga pandangannya dan akhirnya karena terlalu lama di pandang Firapun merasa risih dan menaikkan kepalanya. Bertemulah empat mata antara Fira dan Farel dengan manisnya Farel memberi senyum pada Fira. Fira membalas senyuman Farel tetapi setelah itu Farel tetap saja menatapkan matanya pada Fira. Fira pindah ke pojok ruangan itu untuk menghindari pandangan Farel. Tetapi ternyata matanya mengikuti kemana Fira pergi dan teman Fira bernama Nida berkata
    “Fir, ka Farel kok liatin kita terus ya?”
Fira yang sudah mengetahuinya hanya tersenyum.
Setelah rapat selesai tiba-tiba Farel mendekati Fira. Saat itu memasuki waktu dzuhur.
    “De sholat bareng yuu” ajak Farel
    “Iya. Kaka duluan aja”
Hingga akhirnya kegiatan PTA dimulai. Dalam waktu 3 hari 2 malam dapat mempersatukan Fira dan Farel, mereka menjadi lebih sering mengobrol. Kebahagiaan yang membuat Fira selalu mengingat Farel dengan datangnya SMS Farel juga yang setiap waktu. Walaupun Fira sudah mengetahui bahwa Farel sudah mempunyai ikatan dengan wanita lain yang bernama Kirana, tetapi tetap saja Fira tanggapi karena rasa sayangnya pada Farel. Hanya saja Fira menanggapinya sekedarnya saja tidak terlalu berlebihan.
Sampai pada suatu saat hubungan mereka berdua diketahui oleh Kirana. Dia mengumpat Fira dan mengirim SMS yang membuat Fira menangis. Saat SMS itu dikirim Fira sedang berada di sekolah dan ada Ida juga disana dengan spontan setelah membaca SMS itu Fira menangis kencang dan memeluk Ida erat.
    “Da, kenapa aku kaya gini ya? Aku udah menyakiti orang. Orang yang belum pernah aku kenal lagi. Farel juga nggak tanggung jawab. Nggak hubungin aku, ngasih penjelasan untuk ini.”
    “sabar ya Fir. Udah ih udah.”
Dua hari berlalu. Fira menunggu SMS dari Farel yang tak kuunjung datang, akhirnya ada perintah rapat untuk panitia PTA setelah pelaksanaan acara.
    “uuh.kenapa sih kelas XI sama kelas XII rapatnya nggak bareng.” Batin Fira
Dan ternyata kelas XII rapatnya lebih dulu selesai. Tiba-tiba Farel berada di depan pintu tempat rapat kelas XI dan dia menatap Fira tetapi Fira kembali menunduk. Setelah rapat selesai Fira melihat Farel duduk di depan pintu RO.
    “ka, ini sih gimana?”
Baru saja Fira berkata seperti itu Farel langsung mengerti apa maksud Fira. Farel mengajak Fira dan mereka duduk di depan kelas.
    “De, maaf banget ya. Kaka waktu itu nggak langsung SMS, nomornya dihapus sama ceweknya kaka”
Fira tidak menjawab karena tiba-tiba air matanya mengalir.
     “Ya udah atuh jangan nangis. Kan dulu kaka yang pertama mulai SMS duluan. Yang deketin Fira duluan. Jadi ini salah kaka.”
    “Ya terus Fira harus gimana sama dia, SMS kaya gini nih. ( menunjukan SMSnya pada Farel)
    “Maaf ya de, kaka ge udah ngomong ke dia suruh jangan salahin Fira lagi. Kaka udah bilang kalo ini yang salah itu kaka. Udah ya de jangan nangis”
Kata Farel menenangkan Fira.
Fira percaya dengan apa yang dikatakan Farel. Tidak tahu apa yang benar, tetapi rasa cintanya membuatnya mempercayai Farel.
Akhirnya Fira pulang kerumah diantar oleh Farel. Sampai dirumah dia langsung masuk kamar dan kembali menangis. Dia benar-benar menyesali perbuatanya. Banyak sekali SMS yang masukyang dikirim oleh Kirana. Hari demi hari Kirana masih sering SMS tetapi tidak pernah Fira tanggapi karena SMS itu hanya bisa membuat Fira menangis dengan kata-kata yang tidak baik yang langsung menyakiti hatinya, karena apa yang Kirana katakan tidak seperti kenyataan sebenarnya.
Tetapi akhirnya Fira diberi petunjuk oleh Allah SWT. untuk meminta maaf kepada kirana. Dia diberi keberanian. Karena untuk meminta maaf bagaikan berjalan menaiki bukit sangat tinggi dalam waktu 1 menit.
    Mba, aku minta maaf soal kejadian kemarin, beneran aku sama Farel nggak ada hubungan apa-apa kok. Toh Farel juga masih sama mba kan? Sebentar lagi mau bulan puasa lho mba dan umur manusia nggak ada yang tau. Aku minta maaf.”
Dia mengirim SMS ini pada Kirana.
    “Ya udah aku maafin tapi inget jangan pernah hubungin Farel lagi.”
Fira merasa bahagia akhirnya dia berani meminta maaf dan dimaafkan. Tetapi dalam batinnya
    “Huh padahal kan aku jarang hubungin dia duluan”
Namun hatinya sekarang merasa lebih tenang.
Akhirnya dia sadar bahwa Allah lah yang selalu mencintainya tanpa harus menyakiti jika kita mencintai-Nya juga. Allah selalu memberi kita kebahagiaan, tergantung bagaimana kita menyikapi setiap kejadian. Sekarang Fira lebih mendekatkan dirinya pada Allah SWT. dia menyesal telah memberikan cintanya pada mahluk-Nya lebih besar dari cintanya pada Allah. Padahal seharusnya kita menempatkan cinta pada Allah diatas cinta manapun.
Fira menumpahkan perasaannya melalui pena pada secarik kertas
Ya Allah..
Gantikan kepedihan ini dengan kesenangan..
Jadikan kesedihan itu awal kebahagiaan..
Dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram..
Ya Allah..
Dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan..
Dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan..
Sekarang dia menjadikan pengalaman ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Dia bisa lebih menjadi wanita yang tegar dan dia mempunyai prinsip hidup baru. “Jangan nangis karena cowok”
Jam 03.00 dia bangun untuk melakukan sholat tahajud yang sudah lama dia tinggalkan. Dalam doanya dia menangis dan berkata.
“Ya Allah jika ku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melebihi cintanya padamu agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu..
Ya Allah jika ku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu..
Ya Allah jika ku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari-Mu..
Ya Allah jika ku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan surga-Mu..”
Hari demi hari Fira lalui dengan ketenangan. Allah SWT. telah memberinya petunjuk. Dia mencoba memperdalam ilmu agamanya. Setiap dia mengingat Farel maka dia langsung mengingat Allah dan beristighfar pada-Nya. Ternyata Allah membantu melupakannya. La Tahzan. Hadapi hidup dengan tersenyum dan hadapilah takdir, karena itu yang terbaik menurut Allah SWT. setelah kita berusaha dan berdoa, InsyaAllah.
Hidup ini butuh proses, jadi apa yang terjadi di masa lalu bukan untuk disesali apa lagi ditangisi tetapi sebagai bahan untuk introspeksi diri dan bersedih akan menghambat masa depan yang cerah.