Jumat, 12 September 2014

Si Pink Kecil di atas Rak Buku

“teruntuk adik sholihah, Arifah Bintang Hidayah

Ckreeeekkkkkk......
Buka pintu kamar, pulang dari kelas di rumah cahaya. :)
            “Waahhh… dari siapa ini? Cantik bangett…”
Aku menemukan buku kecil berwarna pink dengan tulisan di atas buku yang terhias rapi dan cantik “teruntuk adik sholihah Arifah. Bintang Bersinar”. Cover bagian belakang ada tempelan Bintang-bintang kuning cantik…
*tersenyum….hmmm…. Bahagianyaahhh…

Ya.. bukunya cantik, kata-katanya lebih cantik. Dari dulu, satu kata yang sangat membuatku nyaman dan selalu tertarik mendengarnya adalah SHOLIHAH. Itu bukan kalimat sederhana, karena untuk memperoleh satu kata itu memang harus berjuang keras, melawan hawa nafsu, insan yang kudu bisa memilih mana yang lebih prioritas, yang harus mengerti bagaimana membahagiakan orang-orang disekitarnya, membuat orang-orang merasa nyaman bersamanya, selalu bermanfaat untuk yang lain, insan yang selalu berupaya untuk tidak mengecewakan, dan ia adalah perhiasan dunia, yang akan terus mendekat dengan Allah, tidak ingin berlama-lama dalam kefuturan, menjadikan seluruh urusan dunia sebagai jalan untuk mendekat pada-Nya. Dia adalah Wanita Sholihah… ^^

Aku pun sering berfikir, pengen minta doa sama orang tak perlu panjang pengen ini itu, cukup terjawabkan dengan aku ingin menjadi wanita Sholihah. ‘kriteria’ pun tak perlu muluk-muluk aneh-aneh, cukup ia yang Sholeh. :D sudah -,-
Benar kata mereka, sholihah itu tidak instan, bertahap lakukan perubahan untuk kebaikan.
masih merasa biasa saja dengan kata sholihah? Coba rasakan dari hati, satu kata itu.

Emm… tapi wanita kan tetep harus pinter, kaya, dan yang keren-keren itu… gak cukup dengan sholihah dong!
Eiitsss tunggu dulu. Ubrek-ubrek dulu yok tentang sholihah.
1.      Sholihah itu Cerdas, tau bagaimana ia harus memposisikan diri di posisi yang terbaik sesuai dengan porsinya. Jika ia seorang pelajar/ penuntut ilmu, ia tau bagaimana ia akan memuarakan ilmu itu, mau dibawa kemana ilmu yang ia pelajari??
Tentunya ia akan berfikir untuk kebermanfaatan diri sendiri dan oranglain. Nggak pake setengah-setengah mempelajarinya. Banyak tanya untuk mencari tau karena ia berazzam ilmu itu harus bermanfaat.
2.      Sholihah itu, akan mencari tau kondisi lingkungannya saat ini, apa permasalahan masyarakat sekitarnya, bahkan sampai masyarakat dunia, kemudian ia akan mencari cara penyelesaiannya. Yuhuuuu… ----bermanfaat bagi nusa bangsa----
3.      Sholihah itu kaya, ya, karena ia tau, Rasulullah saw adalah pembisnis yang luar biasa dengan segala sifat dan sikap baik yang beliau terapkan dalam urusan perdagangan, maka si sholihah ini akan menerapkan cara-cara Rasulullah saw berhubungan dengan oranglain. ---jujur, so? jaringan luas, mereka percaya---
4.      Sudaahhh… dan masihh banyakkkkk lagi karakter-karakter si sholihah itu.

Tuhkan… sholihah itu keren kan!! Benar kata mereka, Sholihah memang tidak instan, makanya belajar dari sekarang !!!
Yookk sang murobiyah harokiyah, sang ibu pencetak para ulama, istri sholihah yang luar biasa. ^^

12 Oktober 2014, 00:26
Kamar Cinta, Multazam 2

Minggu, 07 September 2014

Ahh cinta, ini lucu ^^




Ohh cinta…
Jika Allah sudah menakdirkan sesuatu. Benar-benar keniscayaan. Tak mungkin ada yang bisa mencegahnya selain Allah.
Misalnya saja, pertemuan kita pagi ini.
Komunikasi, bolak-balik yang hanya berupa pesan singkat yang terlempar dari hp.
Berharap bisa bertemu dengan apapun modusnya. Tapi jika allah belum menghendaki pertemuan, ya tidak akan pernah bertemu.
Dan pagi ini skenario Allah sangat keren. Aku yang masih berkutat dengan aktivitas seorang diri di masjid seberang jalan besar itu. Dan kau yang ku kira sudah beranjak dari tempat sebelumnya.

Ngueeeeeeeeeengggg…. Tancap gas motor, beralih mencari masjid yang ada cop-copannya.
Tuing. Tengok ke kiri. Kamuu... iya kamuu… eh kita ketemu… :D
Ternyata Allah yang menahanmu di tempat itu. Aaa rindu terpenuhi.
Masih dengan obrolan dan tawa seperti biasa, haha. Karena kita yang mungkin sama-sama gengsi untuk ucap kata romantis. Benar-benar tak berani berteriak aku rindduuuuuu…. Atau memeluk erat-erat, ayoookk berduaaa…. Aaa... ada apa ini… semuanya benar-benar hanya terbaca dari nanar mata yang berbeda, aku bisa menafsirkannya, kamu? Emm ^^… semuanya diungkapkan dengan redaksi yang mengalir lucu…
Ah cintaaa… ku katakan, persahabatan kita ini lucu. ^^
Ukhibuki Fillah ^^

09:45, 7 September 2014
@SudutRumahAllah


Student Development Program#1 Keren !! ^^



(Kemarin, sabtu 6 September 2014)
Wiiiuusss… wiuussss… pagi-pagi siap-siap setelah beres urusan kamar cinta multazam 2.
Langsung bersama si putih menuju kampus jawara.
Ada agenda brooo. SDP.
Pukul 10.30 ada forum kepemanduan, aku diminta untuk mendampingi mahasiswa baru SDP technopreneur.
Seperti biasa untuk tahap awal, perkenalan anak-anaknya, Terus penjelasan tentang SDP tersebut & tanya jawab, terus tak tanyain apa motivasinya mereka ikut SDP technopreneur.
Wah jawabannya macem-macem deh, keren-keren.
Ada yang jawab gini, “Sesuai dengan motto hidup saya mba, ingin bermanfaat bagi oranglain, saya ingin mendirikan usaha ya yang berhubungan dengan jurusan saya mba (dia anak mesin), untuk jangka pendek ini saya sedang berusaha untuk jadi guide buat orang-orang eropa (*acara apa ya, lupa), pake bahasa inggris bahasa jepang juga.” Ini dia, ingin bermanfaat untuk oranglain.
Terus ada juga yang jawab “karena hidup itu cuma sebentar mba, saya nggak mau nyia-nyiain hidup saya, saya ingin terus berkarya
Dan masih banyak lagi jawaban yang keren.

Itu dear, menjadikan setiap forum itu sebagai forum ukhuwah. ^^
Silaturahim itu mendatangkan rezeki kan, silaturahim itu memperpanjang umur kan, ya bagaimana kita meniatkan dan menjalankannya saja.
Akan ada manfaat dari setiap langkah kita ketika getaran rasa positif itu ditumbuhkan, selalu menilai dari kacamata yang tak biasa.
Dan yang pasti STOP merasa diri paling hebat atau lebih baik dari oranglain. Oh meeen itu menutup hati kita menerima ilmu-ilmu baru. Selalu melihat oranglain itu sebagai tempat menambah pengetahuan, meningkatkan kedekatan dengan Allah. Pintar-pintar saja memilih sikap terbaik. Semangat mengkaryakan diri ^^

*mohon maaf atas kekurangan dan kelebihan kata :D

7 September 2014
@SudutRumahAllah

Hanya Seonggok Rasa Tak Sabar dalam Hati


Rasanya… tidak ingin berhubungan dengan mu saja.
tidak ingin bercakap denganmu.
tidak ingin bertemu denganmu jika temu itu malah mengikat leherku..
menekan dadaku.
kenapa? kenapa harus ada marah?
marahmu menyesakkan dear. sungguh.
entahlah. hal yang ku kira biasa saja
maksudnya, 'bisa disikapi biasa saja'
tapi kau buat begitu pentingnya.
aahh hanya seperti itu saja.
apa aku yang terlalu santai?
apa aku yang terlalu menyepelekan.
sudahlah dear, jika hanya kesalahan sekecil itu saja kau marah, tak usah kau bersamaku lagi.
aahh.. sudah terlalu sering kau seperti itu.
jika sekarang aku bilang, "sekarang giliranku!!"
kau mau apa?
sudahlah. aku lelah dengan sikapmu.
sikap kekanak-kanakkan dan selalu mengganggap dirimu benar.
aku pun memiliki rasa lelah

*hanya seonggok rasa tak sabar dalam hati*
*maaafkan
20:34, 8 Juni 2014

Aku pernah menulis itu? Ya.
Dan tulisan telah mewakilkan rasa… kaupun pasti mengerti…
Sayangnya, sangat mudah memang Allah membolak balikan hati…
Sekarang, aku menyesal, menyesal telah membenci…
Bahkan, saat itu aku lupa dengan konsekuensi membenci…
Aku lupa … aku lupa semua yang telah mereka ajarkan padaku…
Apa-apaan aku ini… sombong sekali…
Ku bilang, sikap kekanak-kanakanmu dan selalu menganggap dirimu benar. Lalu bagaimana dengan aku, dengan aku saat menuliskan catatan kecil itu?
Itu tandanya ada rasa marah dalam hatiku, dan aku tidak menyikapi semuanya biasa-biasa saja, sikapmu yang sebenarnya masih bisa ku maknai positif, tapi karena kekesalan?
Yaa itulah cinta… Rasulullah saja mengajarkan kita untuk jangan marah, bahkan dijanjikan surga untuk orang yang dapat mengendalikan amarahnya. Memperbanyak istighfar.
Sama-sama belajar ya, sholihah. ^^
Saling mengingatkan :’)

Dan malam tadi, berbincang dengan kawan, “aku nggak bisa pura-pura baik kalo di depan orang yang emang aku nggak suka, menurutku itu kayak berkepala dua.”
Aah dear, aku hanya bisa tersenyum, ingin rasanya ku menanggapi, tapi aku belum mampu.
Lalu saat wajah kita menunjukkan ketidaksukaan, apa yang kita dapatkan dear? Bukankah akan membuat hati kita tak tenang, wajah terlihat lusuh dan lebih tua, dan yang pasti hubungan tak ujung membaik, mengerikan kan dampaknya? Yaa… biarkan ia seperti itu, tak peduli dengan semua ungkapan dan sikap tak baik oranglain, yang terpenting kita berusaha untuk selalu berbuat baik. Cukup, selalu berupaya berbuat baik… terus menebar cinta walau terbalas duri. Menyakitkan memang, tapi inilah manisnya hidup.

*maafkan tak izin menuliskan obrolan kita, semoga bermanfaat ^^
*ini mengingatkanku juga dear ^^