Rasanya… tidak ingin
berhubungan dengan mu saja.
tidak ingin bercakap
denganmu.
tidak ingin bertemu
denganmu jika temu itu malah mengikat leherku..
menekan dadaku.
kenapa? kenapa harus
ada marah?
marahmu menyesakkan
dear. sungguh.
entahlah. hal yang ku
kira biasa saja
maksudnya, 'bisa
disikapi biasa saja'
tapi kau buat begitu
pentingnya.
aahh hanya seperti
itu saja.
apa aku yang terlalu
santai?
apa aku yang terlalu
menyepelekan.
sudahlah dear, jika
hanya kesalahan sekecil itu saja kau marah, tak usah kau bersamaku lagi.
aahh.. sudah terlalu
sering kau seperti itu.
jika sekarang aku
bilang, "sekarang giliranku!!"
kau mau apa?
sudahlah. aku lelah
dengan sikapmu.
sikap
kekanak-kanakkan dan selalu mengganggap dirimu benar.
aku pun memiliki rasa
lelah
*hanya seonggok rasa tak sabar dalam hati*
*maaafkan
20:34, 8 Juni 2014
Aku pernah menulis
itu? Ya.
Dan tulisan telah
mewakilkan rasa… kaupun pasti mengerti…
Sayangnya, sangat
mudah memang Allah membolak balikan hati…
Sekarang, aku
menyesal, menyesal telah membenci…
Bahkan, saat itu aku
lupa dengan konsekuensi membenci…
Aku lupa … aku lupa
semua yang telah mereka ajarkan padaku…
Apa-apaan aku ini…
sombong sekali…
Ku bilang, sikap
kekanak-kanakanmu dan selalu menganggap dirimu benar. Lalu bagaimana dengan
aku, dengan aku saat menuliskan catatan kecil itu?
Itu tandanya ada rasa
marah dalam hatiku, dan aku tidak menyikapi semuanya biasa-biasa saja, sikapmu
yang sebenarnya masih bisa ku maknai positif, tapi karena kekesalan?
Yaa itulah cinta…
Rasulullah saja mengajarkan kita untuk jangan marah, bahkan dijanjikan surga untuk
orang yang dapat mengendalikan amarahnya. Memperbanyak istighfar.
Sama-sama belajar ya,
sholihah. ^^
Saling mengingatkan :’)
Dan malam tadi,
berbincang dengan kawan, “aku nggak bisa pura-pura baik kalo di depan orang
yang emang aku nggak suka, menurutku itu kayak berkepala dua.”
Aah dear, aku hanya
bisa tersenyum, ingin rasanya ku menanggapi, tapi aku belum mampu.
Lalu saat wajah kita
menunjukkan ketidaksukaan, apa yang kita dapatkan dear? Bukankah akan membuat hati
kita tak tenang, wajah terlihat lusuh dan lebih tua, dan yang pasti hubungan
tak ujung membaik, mengerikan kan dampaknya? Yaa… biarkan ia seperti itu, tak
peduli dengan semua ungkapan dan sikap tak baik oranglain, yang terpenting kita
berusaha untuk selalu berbuat baik. Cukup, selalu berupaya berbuat baik… terus
menebar cinta walau terbalas duri. Menyakitkan memang, tapi inilah manisnya
hidup.
*maafkan tak izin
menuliskan obrolan kita, semoga bermanfaat ^^
*ini mengingatkanku
juga dear ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar