Mungkin,
tanpa peristiwa ini, aku takkan pernah mengerti
Mungkin,
tanpa peristiwa ini, aku takkan pernah menyadari
Mungkin,
tanpa peristiwa ini, aku akan semakin jauh
Mungkin,
tanpa peristiwa ini, aku akan semakin lupa
Bahwa,
ternyata Engkau sangat pencemburu
Maafkan
aku ya Allah
Lagi-lagi
ku mendua
Sempat
terfikir olehku,
Apakah
Engkau telah bosan denganku
Apakah
Engkau sudah memilih orang-orang yang itu, yang lebih baik dari aku
Apakah
masih pantas diri ini, untuk memohon padamu
Setelah
semuanya terasa jelas
Semuanya
telah tampak nyata
Aku
lebih sering menangis karena masalah itu
Aku
lebih sering merenung karena masalah itu
Aku
lebih sering tersenyum, tertawa pun karena masalah itu
Lagi-lagi
aku melakukan sesuatu bukan karena-Mu
Ya..
aku tahu, sepertinya saat itu kau sempat marah
Sepertinya
sampai saat ini, kau masih menyimpan kemarahan itu
Mungkin,
marah karena Engkau sangat cemburu
Saat
ku harus kembali mencemburui seseorang
Siapa
dia? Ya dia padahal hamba-Mu
Ya
robb.. maafkan aku
Tapi
sungguh rasa ini,
Rasa
ini kembali sangat sulit ku mengendalikannya
Sulit ya Robb.
Siapa yang memberikan
rasa ini?
Ya ku tahu Engkaulah
yang menumbuhkan perasaan ini
Engkau tahu ya Robb.
Kian hari, aku kian takut
Aku takut akan semakin
jauh dari cinta-Mu
Aku takut semakin jauh
dari kasih sayang-Mu
Aku takut, semakin ku
tak mengenal-Mu
Dan, aku takut kalo
ditutuplah pintu hati ini akan hal itu
Engkau juga tahu ya
Allah, saat rasa ini menggeludak,
Ya Allah, hamba-Mu ini
cemburu
Apa sih sebenernya yang
ku rasakan ini
Aku ingin semuanya akan
berjalan normal
Aku ingin semuanya
dapat seperti sedia kala
Tidak, ku rasa tidak
mungkin bisa mengembalikan waktu itu
Dan Ya Allah, ternyata
langkahku sudah semakin jauh
Maaf ya Allah, aku
belum bisa menjaga rasa yang kau titipkan ini
Aku malu ya Allah,
Kok bisa sampai sejauh
ini
Aku lah penyebabnya
Akulah
Peluang
Tidak… tak ingin ku
buka peluang ini
Setelah apa, ternyata
kesadaran itu muncul setelah masalahnya nampak
“bintang
mau curhat ya, Ya Allah. Ternyata aku kok orangnya seperti ini ya.. seringkali
ku membuka peluang bagi ikhwan yang mau mendekatiku itu, malah aku yang
benar-benar membuka peluang lebar, karena apa sih ya Allah, terkadang aku pun
masih bingung dengan diriku sendiri, sering kurasakan ketika pijakanku mulai
kropos, pernah ku rasakan ketika pijakan ku bagai di awan-awan dan kemudian ter
ombang-ambing oleh hembusan angin itu, aku tahu ini semua tidak bisa dibiarkan,
aku tak boleh tinggal diam, tapi aku bagai butiran debu tanpa-Mu, aku masih
membutuhkan-Mu ya Allah, aku ingin, kau selalu mengingatkanku, aku takut ketika
keberlebihanku ini mengecewakanku lagi, padahal telah jelas dimana-mana
kata-kata kalo terlalu bergantung pada mahluk maka akan kecewa. Tapi, rasanya
tak tau malu aku ini, peringatan itu bagai bisikan belaka, yang kemudian
terbang.. Maaf Ya Allah”
Ku
ingin kembali ke jalan-Mu yang lurus
Ridhoi
lah langkah ku ya Allah, aku sayang Allah
^_^