KRPH @Masjid
Mardliyyah UGM
"Menjadi
Muslimah Prestatif" bersama mba Flo dan mba Birul
---> menyamakan
frame :
“Menjadi muslimah
prestatif adalah proses yang tiada henti.
Namun, ada orang yang
dinilai baik prestasinya dihadapan manusia, tapi tidak mendapatkan label
prestatif dihadapan Allah.
Banyak sekali cobaan
untuk menjadi prestatif dimata Allah. Karena prestatif dimata Allah itu bukan
bersifat kuantitatif, namun sayangnya manusia sangat terlena dengan angka-angka
real. Mengejar kuantitas tanpa memperhitukan kualitas.
Berusahalah untuk
meningkatkan kualitas diri kita untuk prestatif dimata Allah. Dengan cara
meluruskan niat.
Bukan dengan
menghitung-hitung amalan yang telah kita lakukan. Karena bisa jadi hitungan
Allah lebih banyak dari hitungan kita. Eiitss, tapi jangan salah, sangat tidak
menutup kemungkinan hitungan Allah lebih sedikit dari hitungan kita karena
melihat berkurangnya keikhlasan kita.
Prestasi yang kita
lakukan, apapun itu, niatkan karena Allah. Jadikan sebagai bentuk ibadah kepada
Allah.
Jika tanpa
menghadirkan Allah, hanya melihat pandangan manusia saja, bisa jadi prestasi
tersebut tidak berkah dimata Allah.”
Dear, setiap muslimah
itu istimewa. Ada yang memiliki prestasi dibidang akademik, ada yang dibidang
sosial, ada yang dibidang komunikasi dsb.
Berprestasilah dengan
potensi yang kau miliki.. jika kita memiliki ketertarikan terhadap sesuatu,
maka ikutilah. Tidak ada ilmu yang sia-sia, jangan pernah menyesal kita belajar
disini, belajar disana, itu semua akan bermanfaat, tergantung dimana kita akan
muarakan ilmu yang telah kita peroleh. Bagaimana caranya ilmu yang kita
dapatkan dapat bermanfaat dengan baik.
Tetap semangat
menambah ilmu dear. ^_^”
Lanjutan yang tadi
ya... ^^
Jadi? Setiap
sahabatpun punya prestasi masing-masing.
Lewat keteladanan.
Lewat sikap kita yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi yang lain. Lead
be action.
Ooiiy.. siap nggak
siap nihh.. ketika malaikat izroil dateng, yaa kita harus siap! Makanya yok
selalu berusaha berbuat kebaikan. gimana? Memberikan
keteladanan, Bersyukur, Ikhtiar
Ada 2 indikator
seseorang dikatakan bersyukur dan bersabar : Melihat
ke bawah (dalam hal dunia), Melihat
ke atas (dalam hal akherat)
Walaupun lahir di
dunia sederhana, namun tidak menyederhanakan amalan-amalannya.
Pendidikan utama dari
seorang anak itu, dimulai dari didikan orangtua, terutama ibu.
Ada motivasi terbesar
untuk membuat kita prestatif nih ‘karena kita ingin membentuk anak kita menjadi
generasi penerus bangsa yang berprestasi’ tentunya yang terlahir dari rahim ibu
yang prestatif.
Ini tentang prestasi
juga..
Tadi ustadzahnya
cerita. Ketika diajak ibu kepasar, yang dipikirkan bukan ‘nanti masak apa ya’
tapi ‘beli oleh-oleh apa nih buat tetangga’
Kalo habis menang
lomba misalnya, dapet reward ‘jangan
langsung ditabung’ tapi ‘dibagi-bagi dulu, baru ditabung’.
Itu adalah prestatif.
Prestasi dari orangtua yang mendidik anaknya untuk berbagi.
Kalo ingin sukses.
Pandai-pandai mengatur waktu. Jika ingin melakukan lompatan, lakukan dari diri
sendiri, perbaiki diri. Orang yang dapat memenejemen dirinya, yang dapat
mengendalikan emosinya, maka jalannya akan lebih mudah.
Keberhasilan tidak
akan terjadi jika tidak dipersiapkan sebaik-baiknya.
Punya target. Punya
impian, impian itu adalah rencana kita dan rencana Allah.
“kita tidak pernah
tau rencana Allah untuk kita, tapi kita bisa merencanakan apa yang bisa kita
lakukan. Kita punya pensil, Allah punya penghapusnya. Ketika kita merencanakan
sesuatu, bisa saja dengan pensil kita mencoret dan tercapai, tapi bisa jadi sebelum
tercoret, Allah menghapusnya dulu karena Allah ingin memberi yang terbaik, yang
lebih baik dari rencana kita.
Harus punya komitmen
terhadap target. ‘Itu target saya, dan harus diperjuangkan’.
Seseorang yang sudah
membuat target, ia telah 1 langkah lebih maju daripada yang tidak membuat
target.
Banyak orang yang
tidak sadar, bahwa kita adalah akumulasi dari doa-doa masa lalu. Bersabarlah..
bersyukurlah..
STOP termakan
dengan penilaian oranglain dan ego diri sendiri!!” ^^